MANTAP JIWA...!!! Begini Foto-foto Dramatis TNI Bikin Haru Rakyat

19.15 Add Comment


Sangar dan tangguh, begitu pandangan pertama saat orang-orang melihat barisan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat melintas di depan mata. Dengan seragam loreng hijau yang dikenakan, mereka nampak seperti prajurit yang profesional, dan siap menjalankan tugas tanpa kenal lelah.

Di balik kesangaran dan ketangguhan, para prajurit ini tetap terlahir sebagai manusia biasa. Mencintai rakyat kecil merupakan bagian dari tugas mereka.

Ada sejumlah momen di mana prajurit tetap menunjukkan sisi kemanusiaan, baik saat berlatih maupun ketika berada di tengah tugas. Berikut foto-foto dramatis TNI yang dikumpulkan merdeka.com:

Penuhi Nazar di depan makam ayah



Dengan bertelanjang kaki sambil memegang erat foto sang ayah dan bendera merah putih yang telah dilipat, Rayski Bagus Mandala Putra berlari menuju makam sang ayah. Pemuda yang biasa disapa Pikki itu berlari ke tempat peristirahatan terakhir sang ayah untuk menepati nazarnya, jika ia menjadi anggota TNI.

Foto ini langsung menjadi viral di dunia maya, dan membuat netizen terharu. Ayah Pikki sendiri merupakan anggota Kopassus dengan pangkat terakhir Sersan Mayor. Namun, janji itu tetap ditepatinya. Foto ini disebar luas oleh akun Facebook Greafik Ltk.


Baca Juga : Terbongkar...!!! Pertempuran Berdarah RPKAD VS Tjakrabirawa
Berbagi mi instan di tengah asap


Foto dua anggota TNI ini yang tengah menangani kebakaran hutan dan lahan bikin heboh di media sosial. Foto ini pun menjadi viral di media sosial.

Dalam foto tersebut terlihat kedua anggota TNI itu terlihat kompak bukan cuma dalam menangani kabut asap, namun juga ketika beristirahat. Kekompakannya nampak terlihat saat seorang anggota TNI tengah memberikan mi instan yang belum matang kepada rekannya.

Sholat minta hujan saat tiba di medan tugas

Setelah melakukan perjalanan selama berjam-jam menuju lokasi kebakaran hutan, para prajurit ini tidak lantas berleha-leha. Mereka lantas menggelar salat istisqa di sekitar landasan untuk meminta hujan.

Foto tersebut disebarluaskan oleh akun Facebook Eka Wijayanti. Dia memperlihatkan seluruh prajurit berpakaian loreng sedang bersujud kepada Allah SWT agar bencana kabut asap bisa ditangani.

Gendong nenek seberangi jembatan darurat
Foto ini didapatkan dari akun Instagram @indonesian_spetsnaz, yang memperlihatkan seorang anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) saat ditugaskan ke lokasi bencana alam. Dia rela mengangkat nenek yang tidak dikenalnya dan menyeberangkannya ke tempat yang aman.

Setiap langkah harus diperhitungkan dengan baik, jika salah dia dan nenek tersebut bisa kehilangan nyawa. Ditambah lagi titian jembatan yang licin akibat siraman hujan dan aliran air di bawahnya nampak deras.

Memberi sedekah pada pengemis


Akun Instagram @indonesian_spetsnaz juga memamerkan foto haru yang membuat banyak orang menitikkan air matanya. Pada foto itu nampak barisan prajurit sedang berlatih fisik dengan berlari, latihan ini biasa dilakukan di semua tangsi militer.

Yang bikin haru adalah, satu di antara seluruh prajurit, ada yang tetap memberikan sedekah kepada ibu tua. Ibu tersebut duduk seorang diri, dan nampak terkejut ketika menerima lembaran rupiah dari prajurit baik hati itu.

Itulah beberapa foto prajurit TNI yang bikin banyak orang terharu.


Sumber: merdeka.com

Terbongkar...!!! Pertempuran Berdarah RPKAD VS Tjakrabirawa

18.56 Add Comment
Terbongkar...!!! Pertempuran Berdarah RPKAD VS Tjakrabirawa
Terbongkar...!!! Pertempuran Berdarah RPKAD VS Tjakrabirawa

Resimen Tjakrabirawa dibentuk 21 Juni 1962 untuk menjaga keselamatan Presiden Soekarno . Banyak keistimewaan pasukan elite yang dibentuk dari gabungan empat angkatan ini.



Salah satunya, Tjakrabirawa bukan berada di bawah Markas Besar TNI, tetapi langsung di bawah presiden. Anggaran operasionalnya pun langsung ditangani rumah tangga kepresidenan. Seragam Tjakrabirawa dibuat sedikit kecoklatan dengan baret warna merah bata. Berbeda dengan pakaian organik TNI saat itu.

Banyak yang tidak suka dengan penampilan Tjakrabirawa. Sebagian anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) misalnya, mereka merasa Tjakrabirawa tak layak mengenakan baret merah. Maklum, bertahun-tahun baret merah identik dengan RPKAD yang sudah menorehkan prestasi di berbagai palagan.

"Kalau ada Tjakra lewat jalan raya Bogor dan lewat Cijantung suka disorakin sama anak-anak RPKAD," kata Adi, seorang pensiunan RPKAD mengingat hal tersebut saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (27/9).

RPKAD dan Tjakrabirawa bahkan pernah terlibat bentrok berdarah. Jakarta tegang oleh ulah dua pasukan elite itu sekitar tahun 1964. Penyebab bentrok berdarah itu cuma masalah sepele. Pagi harinya Tjakrabirawa dari KKO dan RPKAD sedang berlatih baris berbaris di Lapangan Banteng.

Setelah latihan, anggota RPKAD belajar menyetir mobil. Entah siapa yang memulai tiba-tiba kedua satuan elite ini saling ejek. Lalu berkembang jadi perkelahian. Karena lokasi dekat dengan markas Marinir, RPKAD kalah jumlah. Mereka lalu mengontak kawan-kawan mereka di Markas RPKAD Cijantung.

Bukan hanya pakai sangkur, mereka semua menggunakan senapan serbu AK-47. Ada beberapa yang menyandang bazooka dan siap menembak. Kawasan Kwini hingga Senen, Jakarta Pusat tak ubahnya seperti medan pertempuran.
Komandan Batalyon I RPKAD Mayor Benny Moerdani baru pulang main tenis dari Senayan langsung meluncur ke lokasi kejadian. Benny melihat puluhan anggota RPKAD dan KKO tergeletak penuh darah di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.

Baca Juga : WOW KEREN....!!! Asmujiono Bisa Menjadi KOPASSUS Meski Tak Penuhi Syarat. Dan Ini yang Dilakukannya,,.. TERNYATA MELAKUKAN...

Untungnya Benny kenal dengan Mayor Saminu, komandan Batalyon KKO Tjakrabirawa itu. Dia meminta tembak menembak dihentikan. Benny pun menyuruh seluruh anggota RPKAD pulang naik truk ke Cijantung.

Tindakan Benny mencegah jatuh korban jiwa lebih besar. Saat itu RPKAD sudah siap menembakkan bazooka, sementara KKO sudah siap memberondongkan AK-47 mereka.

Banyak satuan lain merasa iri dengan Tjakrabirawa karena disangka digaji lebih tinggi dan sejahtera. Padahal menurut Wakil Komandan Tjakrabirawa Kolonel (Purn) Maulwi Saelan, hal tersebut tidak benar.

"Kalau gaji itu dibayarkan dari satuan. Misal anggota Tjakrabirawa dari Yon 454, ya gajinya dibayarkan tetap dari Yon 454. Tidak ada kesejahteraan lain. Di Tjakrabirawa itu ya cuma bertugas," kata Saelan saat berbincang dengan merdeka.com.

Soal hubungan Resimen Tjakrabirawa dengan RPKAD yang tidak akur, Saelan mengakui memang ada yang iri karena menganggap Tjakrabirawa lebih sejahtera. Tapi selebihnya baik-baik saja.

"Tjakra dianggap istimewa, apalagi baretnya hampir sama. Mereka anggap kita pasukan yang wah. Tapi saya sendiri tak ada masalah. Saya terjun di RPKAD, di Batujajar. Komandan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo meminta saya melatih RPKAD main bola. (Saelan adalah mantan kiper Timnas Indonesia yang pernah menahan Uni Soviet 0-0 di semifinal olimpiade 1956)," jelasnya.

Presiden Soekarno sendiri rupanya sudah mencium akan ada kecemburuan antarsatuan. Dalam pidatonya, Soekarno meminta Tjakrabirawa tak perlu sombong.

Baca Juga : KEJAAM...!!! INILAH Siasat PKI Menyusup ke TNI, Bikin Jengah KOPASSUS.. Begini Siasatnya MENGERIKAN...

"Tugas Resimen Tjakrabirawa tidak lebih tinggi dari tugas Angkatan Darat. Sebaliknya, tugas Angkatan Darat tidak lebih tinggi daripada tugas Resimen Tjakrabirawa. Jangan ada salah satu angkatan yang merasa dirinya lebih dari angkatan lain, tidak!" pesan Soekarno .

"Jikalau aku memberi pakaian yang mentereng kepada kompi protokol, itu tak lain dan tak bukan ialah tiap-tiap negara harus mempunyai barisan protokol yang mentereng. Datanglah ke negara manapun, barisan protokolnya selalu mentereng. Ia punya pakaian bukan buat ganteng-gantengan, tetapi ialah untuk menjunjung tinggi nama negaranya," lanjut Soekarno.


Sumber: merdeka.com